HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SRIKAYA


HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SRIKAYA

Untuk meningkatkan hasil buah srikaya perlu diupayakan pemeliharaan yang baik. Walaupun diperlukan biaya untuk mengatasi hama dan penyakit, namun buah dengan kualitas yang baik akan dihasilkan. Jika buahnya baik maka harga yang didapatkan pun akan sebanding.
Petani harus secara serius memelihara tanaman srikaya, terutama terkait dengan hama dan penyakitnya. Sebab sekalipun tanamannya cukup pupuk, bibitnya sangat baik, tanahnya subur, namun jika hama dan penyakitnya tidak dikendalikan dengan baik, bisa jadi petani akan gagal panen atau merugi. Hama dan penyakit pada tanaman buah ini bisa disebabkan oleh pengaruh agroklimak, misalnya tanah yang kurang cocok dengan tanaman srikaya.
A.Hama
Terdapat 3 jenis hama utama yang sering tanaman srikaya, yaitu:
1. Hama Kutu Putih
Hama ini berwarna putih, hidup bergerombol dan biasanya ditemukan pada pucuk daun, tangkai bunga, dan permukaan kulit buah. Kutu putih memiliki daur hidup selama 37 - 50 hari, setiap induknya menghasilkan 300 - 700 butir telur. Jika buah terserang hama ini, pertumbuhannya akan terhambat dan buahnya akan mongering. Bahkan selanjutnya, buah yang terserang hama ini dapat menularkan virus.
Pengendaliannya dengan mencuci bagian yang terserang menggunakan air sabun atau tembakau.Atau dengan menyemprotkan insektisida Azodrin 60 WST, Sevin 85 S dan perfekthion. Perhatikan dosisnya sehingga tidak mengganggu buah srikaya. Petani harus juga mengusahakan untuk menutup atau memasukkan buah yang masih kecil ke dalam kerudung plastik yang diberi lubang-lubang kecil sehingga udara tetap menyentuh buah, namun buah aman dari hama, setidaknya dapat dikurangi.
2. Ngengat Penusuk Buah
Ngengat Othreis fullonica L ini memiliki bentangan sayap 6 - 9 cm, warna sayap cokelat tua. Masa hidupnya sekitar 10 minggu dan mampu bertelur sampai 150 butir. Telur diletakkan di balik daun dan menetas dalam waktu 3 - 4 hari. Ulat berwarna hijau dan setelah dewasa berwarna seperti beledu panjangnya mencapai 6 cm. Ngengat ini menyerang tanaman srikaya dengan cara menusuk buah dan menghisap cairannya. Pada bekas tusukan sering dipakai bertelur lalat buah.
Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sekitar kebun, malakukan pengasapan saat sore hari, memasang umpan menggunakan buah yang
diolesi larutan natrium arsenat 1,25% yang dipasang di kebun, dan penyemprotan insektisida Ripcord, Diazinon, atau jenis lainnya.
3. Lalat Buah
Lalat betinanya menusuk buah menggunakan ovipositor dan meletakan 10-15 butir telur sedalam 6 mm di bawah permukaan kulit buah.Tusukan tersebut mengakibatkan kulit buah menjadi benjol-benjol dan rontok atau mengundang lalat jenis lainnya untuk datang bertelur atau memakan daging buah. Lalat ini menyerang srikaya di daerah panas dan telurnya akan menetas setelah 30-36 jam. Daur hidup mulai telur sampai dewasa sekitar 25 hari, dan untuk daerah dingin daur hidupnya
Lebih lama. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun, mengumpulkan dan membakar buah yang terserang untuk membunuh telur yang ada di dalam buah, pembungkusan buah, atau menggunakan perangkap dengan metil-eugenol yang dimasukan dalam botol bekas aqua kemudian ditempatkan di kebun.
Selain 3 jenis hama ini, terdapat hama lain yang sering menyerang srikaya yaitu lalat hitam, lalat putih kelapa dan semut.

B.Penyakit
Penyakit utama yang sering menyerang tanaman srikaya adalah:
1. Busuk Buah
Petani srikaya biasanya paling takut dengan penyakit ini. Cendawan ini menyerang bagian buah. Jika buah sudah terserang maka timbul bercak-bercak berwarna coklat muda, kemudian buah mengering dan mengeras lalu mati. Pengendalian penyakit ini
Dilakukan dengan cara sanitasi kebun dan memusnahkan buah yang terserang. Pangkaslah cabang sehingga sinar matahari dapat menyinari seluruh dauh pohon srikaya. Cara lainnya adalah dengan penyemprotan fungisida pada bagian yang terserang, misalnya dengan Antrasol, Dithane M-45 berkonsentrasi 0,2%.
2. Jamur Upas
Cendawan ini menyerang tanaman srikaya dan timbul pada batang atau cabang yang kulitnya telah berwarna cokelat, tetapi belum memiliki gabus. Serangan yang berat terjadi saat kelembaban tinggi dan mengakibatkan daun-daun layu dan menguning.Pengendalian dilakukan pada musim hujan dengan penyemprotan fungisida atau bubur Bordeaux 1%. Cara lain, yaitu dengan sanitasi kebun dan pemangkasan agar kelembaban sekitar tanaman berkurang.
3. Antraknosa
Penyakit ini dapat mengakibatkan gugurnya bunga dan buah saat masih kecil. Gejalanya timbul mulai dari pangkal buah atau bunga, warnanya coklat.
Buah yang pangkalnya sakit mudah sekali gugur. Jika buah yang terserang tidak gugur dan cuaca cukup kering, maka buah tersebut akan mengeriput. Apabila cuaca lembab, di permukaan kulit buah tampak miselium jamur berwarna putih kelabu.
Pengendalian dilakukan dengan mengurangi kelembaban kebun dengan menghilangkan gulma yang tinggi, sanitasi kebun secara teratur, mengumpulkan dan membakar buah yang sakit, menyemprot tanaman menggunakan fungisida Dithane M - 45 dengan konsentrasi 0,2% setiap minggu sekali, tergantung berat ringannya serangan. 


Disarikan oleh : Lasarus, Pusluhtan

LIHAT JUGA :
- 18 MANFAAT SRIKAYA UNTUK KESEHATAN
- BIBIT TABULAMPOT SRIKAYA 

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM TEKSTUR TANAH

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA (UJI LIPID DAN KOLESTROL)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA (ASAM AMINO DAN PROTEIN)